Namaku Allyssa Azalea Dawn.Panggil saja aku Lyss.Sebagaimana seorang manusia, aku mempunyai sebuah mimpi.Tapi,aku
merasa mimpiku tidak istimewa dan mulai malas dengan impianku sendiri.Begini ceritanya.
“Lyss, kamu kenapa?”tanya Manda,teman sekelasku.
“Hmm... aku sedih dan malas nih,Man,”jawabku dengan nada sedih.
“Kenapa?”tanya Manda.
“Impianku tidak istimewa. Tidak spesial! Aku jadi malas,”jawabku.
“Memangnya apa impianmu?”tanya Manda lagi.
“Impianku...aku ingin jadi penulis.”
“Wuaaahh!”Manda terbelalak.
“Tidak istimewa,kan? Karena menjadi penulis juga tidak mudah.”
“Kamu salah.Penulis adalah impian yang spesial. Sangat spesial, tahu!”omel Manda.
“Lho, kok kamu malah ngomel?Sudah, kamu tidak membantuku,”jawabku.Tiba-tiba saja aku menangis karena kesal.
“Huuuhuuuhuuu!”aku memasuki rumah kayuku.Di dalam kamar aku mulai tertidur.Entah mengapa tubuhku seperti bergetar.
Bruuuk!
Aku terjatuh di padang rumput yang begitu luas.
“Di mana aku?”teriakku.
Aku bingung.Aku berdiri lalu berlari begitu saja mengiringi wilayah ini.
“Hey, apa impianmu?”terdengar suara seseorang bertanya.
Aku menoleh.Di belakangku berdiri seorang anak bersama teman-temannya.
“Penulis,”jawabku.
Aku mendengar mereka bercakap-cakap.Apakah mereka membicarakan impianku?Oh, mungkin impianku kurang bagus.
“Lyss!”tiba-tiba seseorang memanggilku.
Kulihat siapa dia.Oh,itu... itu...
“Neneeeek!”teriakku.
“Cucuku, teruskanlah mimpimu. Apapun itu. Bila kau mau berlatih,
pasti impianmu itu akan terwujud. Setiap mimpi pasti istimewa,”kata
Nenek.
Setelah berkata demikian,Nenek melambaikan tangannya lalu pergi bersama anak-anak itu.
“Neneeek!”teriakku lagi.
Apa dayaku.Itu hanya mimpi.Aku tidak bisa memeluk nenek.Teringat
di benakku, Nenek adalah seorang sosok penulis yang ramah dan terkenal.
Aku bangun. Kulihat jendela.Benar kata Manda.Kupikir mimpiku
sesuatu yang istimewa juga.Menulis itu memang sulit.Tetapi kalau aku
rajin berlatih, aku pasti bisa menjadi penulis.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar